12 Resiko Beli Mobil Tarikan Leasing: Hukum & Konsekuensi

Resiko Beli Mobil Tarikan Leasing – Belanja mobil memang menjadi sebuah investasi besar dalam hidup, terlebih lagi dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. Oleh karena itu, banyak orang yang berpikir untuk menggunakan opsi kredit atau leasing agar tak terbebani dengan pembayarannya secara langsung. Namun, di balik kemudahan tersebut, tersimpan resiko-resiko yang wajib diketahui para calon pembeli mobil.

Leasing atau penyewaan jangka panjang, jadi salah satu opsi yang paling banyak dipilih dalam hal pembelian mobil di Indonesia. Melalui pinjaman ini, selain itu bisa meminjam sebagian uang dari pihak leasing untuk beli mobil diinginkan, namun harus membayar kembali dengan bunga setiap bulannya. Secara sederhana, leasing dapat menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin menikmati kendaraan baru tanpa harus membayar lebih dari kemampuan keuangan.

Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keuntungan leasing tetap harus diimbangi dengan resiko yang wajib diketahui. Salah satu resiko beli mobil tarikan leasing biasa dihadapi adalah terjadinya keterlambatan pengembalian pembayaran atau terjadinya kerusakan pada komponen audio mobil. Jika terlambat bayar sekalipun, akan dikenakan denda dan bunga lebih tinggi daripada biasanya.

Oleh karena itu, perlu diingat bahwa membayar cicilan leasing perlu dilakukan tepat waktu serta sesuai dengan perjanjian pada kontrak. Jika tidak, maka resiko beli mobil tarikan leasing menjadi sebuah ancaman kelancaran keuangan. Tidak hanya keterlambatan pembayaran, kecurangan dalam pengisian data pribadi juga menjadi resiko besar dalam leasing mobil.

Resiko Beli Mobil Tarikan Leasing

hukum beli mobil leasing

Leasing mobil bisa menjadi pilihan menarik bagi beberapa orang ingin beli mobil. Namun, sebelum memutuskan untuk mengambil opsi ini, penting untuk mempertimbangkan resiko yang terkait dengan perjanjian kontrak leasing mobil. Di bawah ini, spbukita akan membahas beberapa resiko beli mobil tarikan leasing mobil.

1. Masalah Kewajiban Pembayaran

Meskipun mengambil opsi leasing mobil bisa jauh lebih murah dibandingkan beli mobil baru secara langsung, masih ada resiko terkait dengan masalah kewajiban pembayaran muncul. Ketika memutuskan untuk mengambil leasing, harus membayar sejumlah uang muka dan membayar sejumlah uang setiap bulan untuk sisa pembayaran.

Jika terjadi keadaan yang tidak terduga seperti hilangnya pekerjaan atau kebutuhan mendesak, maka membayar cicilan kendaraan bisa menjadi masalah. Sebagai konsekuensi, mungkin dihadapkan pada resiko kegagalan pembayaran dan reposisi mobil, kemudian berdampak pada kredit.

2. Batas Penggunaan Kendaraan

Terlepas dari jumlah uang yang telah dikeluarkan untuk menyewa kendaraan, harus memahami batas penggunaannya. Batas waktu dan jumlah kilometer cenderung menjadi bagian penting dari kontrak leasing mobil. Jika melebihi batas-batas ini, maka harus membayar denda atau biaya tambahan. Di lain sisi, resiko penggunaan kendaraan tidak dikembalikan, bila kontrak telah berakhir serta tidak akan menerima pengembalian uang untuk resiko tersebut.

3. Biaya Perawatan Kendaraan

Selain kewajiban pembayaran dan batas penggunaan kendaraan, ada juga resiko yang terkait dengan perawatan kendaraan. Kontrak mungkin memerlukan perawatan kendaraan teratur. Biaya ini bisa menjadi sorotan terutama bila berurusan dengan kendaraan lebih tua atau terkena biaya tidak terduga. Jika tidak diperbaiki dengan benar, masalah-masalah ini dapat berdampak pada nilai kendaraan. Oleh karena itu, penting untuk menanyakan perawatan apa dibutuhkan serta memperhitungkan biayanya.

4. Keterbatasan Penyesuaian Kendaraan

Jika mengambil pilihan leasing, perlu memperhitungkan bahwa kendaraan disewakan tidak sepenuhnya. Hal ini berarti ada keterbatasan dalam hal penyesuaian kendaraan. Mungkin tidak bisa menambahkan aksesori untuk meningkatkan performa kendaraan atau membuat kendaraan terlihat lebih modis. Jika ingin melakukan perubahan pada kendaraan, harus membayar biaya tambahan seringkali jauh lebih mahal dibandingkan beli barang tersebut di luar perjanjian leasing.

5. Mata Uang dan Tingkat Bunga

Hal terakhir perlu diingat adalah bahwa kontrak leasing sering kali diatur dalam mata uang asing dan memiliki tingkat bunga bervariasi. Pasar mata uang dan tingkat bunga selalu berfluktuasi atau bisa jadi terjebak dengan nilai kontrak tidak menguntungkan ketika kenaikan tiba-tiba terjadi di pasar. Jika tidak memiliki kemampuan untuk membayar cicilan direncanakan dalam mata uang asing atau tidak mau menerima resiko yang terkait dengan perubahan nilai tukar, maka leasing mobil mungkin tidak cocok.

Pahami Sebelum Beli Mobil Tarikan Leasing

cara beli mobil leasing

Beli mobil tarikan leasing bisa menjadi pilihan bagi beberapa orang untuk memiliki mobil baru dengan harga lebih terjangkau. Namun, sebelum memutuskan untuk beli mobil tarikan leasing, ada beberapa resiko perlu diketahui terkait dengan kondisi kendaraan.

Kesalahan dalam memilih mobil tarikan leasing bisa menyebabkan kamu mengalami kerugian finansial atau kesulitan dalam penggunaan mobilmu. Oleh karena itu, penting untuk memahami kondisi kendaraan sebelum beli mobil tarikan leasing. Adapun beberapa perlu diperhatikan sebelum beli mobil tarikan leasing dibawah ini:

1. Kondisi Fisik Kendaraan

Sebelum beli mobil tarikan leasing, pastikan kamu memeriksa kondisi fisik kendaraan terlebih dahulu. Pemeriksaan ini harus dilakukan baik oleh kamu sendiri maupun oleh mekanik terpercaya. Periksa body mobil dan catnya, kondisi mesin, ban, kaki-kaki, dan interior mobil. Pastikan tidak ada kerusakan di signifikan dapat membahayakan keselamatanmu atau mengurangi kenyamanan dalam penggunaan mobil tersebut. Kemudian, periksa juga apakah kendaraan tersebut memenuhi standar keselamatan jalan raya atau tidak.

2. Kondisi Finansial

Pastikan kamu mengetahui kondisi finansial mobil tersebut sebelum beli mobil tarikan leasing. Ada beberapa hal perlu diketahui terkait dengan mobil tersebut, seperti tunggakan leasing atau pajak belum dibayar, jangka waktu sisa leasing, biaya transfer milik, dan biaya administrasi lainnya.

Selain itu, kamu harus memastikan bahwa harga mobil ditawarkan sesuai dengan kondisi kendaraan dan harga pasar saat ini. Beli mobil tarikan leasing dengan harga terlalu murah atau terlalu mahal bisa menjadi tanda-tanda bahwa ada sesuatu tidak beres dengan mobil tersebut. Oleh karena itu, lakukan riset pasar terlebih dahulu sebelum beli mobil tarikan leasing.

3. Garansi dan Asuransi

Saat beli mobil tarikan leasing, pastikan kamu mendapatkan garansi atau asuransi dari pihak leasing. Garansi berfungsi untuk melindungimu dari kerusakan yang mungkin terjadi pada mobil dalam jangka waktu tertentu setelah di beli. Sedangkan asuransi bisa menyediakan perlindungan tambahan bagi mu seperti asuransi kecelakaan, kerusakan, pencurian, dan lain-lain.

Namun, periksa juga syarat dan ketentuan berlaku untuk garansi atau asuransi tersebut. Beberapa perusahaan leasing mungkin menawarkan garansi atau asuransi dengan ketentuan tertentu yang tidak menguntungkan untukmu. Maka dari itu, pastikan sudah memperhatikan baik ketentuan berlaku sebelum mengambil keputusan.

4. Reputasi Perusahaan Leasing

Perusahaan leasing harus memiliki reputasi baik serta terpercaya agar kamu bisa lebih yakin dalam beli mobil tarikannya. Cari tahu terlebih dahulu tentang perusahaan leasing tersebut. Berapa lama perusahaan tersebut berdiri? Apakah reputasinya terpercaya? Ada tidak aduan dari konsumen sebelumnya? Ini adalah beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebelum memutuskan untuk beli mobil tarikan leasing dari perusahaan leasing tertentu. Pastikan juga kamu hanya beli mobil tarikan leasing dari perusahaan leasing resmi atau memiliki izin secara jelas dari otoritas terkait.

Konsekuensi Beli Mobil Tarikan Leasing

perjanjian leasing mobil

Beli mobil melalui mengambil tarikan leasing tentu memiliki resiko harus dihadapi oleh konsumen. Salah satu resiko utama adalah kemungkinan terjadi masalah dalam transaksi pembelian mobil tarikan leasing yang dapat menimbulkan konsekuensi hukum. Sebagai konsumen, harus waspada serta memahami konsekuensi hukum apa yang dapat terjadi jika terjadi masalah dalam transaksi mobil tarikan leasing.

Berikut adalah beberapa konsekuensi atau resiko beli mobil tarikan leasing dibawah ini:

1. Denda Keterlambatan Pembayaran

Jika mengambil mobil tarikan leasing atau terlambat membayar cicilan, dapat dikenai denda keterlambatan pembayaran. Denda ini biasanya ditentukan dalam perjanjian leasing yang ditandatangani oleh pembeli atau leasing. Jika tidak membayar denda, leasing dapat mengambil tindakan hukum terhadap .

2. Penarikan Kendaraan oleh Leasing

Jika tidak melunasi cicilan secara tepat waktu dan masih mengabaikan surat peringatan diberikan oleh leasing, leasing berwenang untuk menarik kembali mobil diambil tarikan. Leasing dapat berkoordinasi dari pihak kepolisian untuk menarik kembali mobil. Jika ini terjadi, harus siap menghadapi konsekuensi hukum dan finansial besar.

3. Tuntutan Ganti Rugi dari Pihak Leasing

Jika mobil yang diambil tarikan mengalami kerusakan akibat kelalaian atau kecelakaan, bertanggung jawab untuk mengganti kerusakan tersebut. Namun, tidak semua kerusakan harus ditanggung pembeli. Jika kerusakan terjadi karena kesalahan dari leasing, berhak untuk menuntut ganti rugi dari leasing. Namun, tuntutan ganti rugi juga dapat terjadi sebaliknya, yaitu pihak leasing menuntut ganti rugi dari jika kerusakan terjadi akibat kelalaian dari sebagai pengemudi.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, resiko beli mobil melalui tarikan leasing memiliki keuntungan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan cukup baik sebelum membuat keputusan. Keuntungan utama adalah fleksibilitas dalam memilih mobil diinginkan serta cicilan lebih rendah. Namun, resikonya termasuk biaya tambahan, syarat serta ketentuan ketat, serta keterikatan jangka panjang dengan perjanjian leasing.

Tinggalkan komentar