Cara Tes Relay Pada Mobil – Fungsi umum dari komponen relay pada mobil adalah sebagai saklar elektromagnetik, dimana hanya bisa bekerja ketika dialiri arus listrik. Selain sebagai saklar elektromagnetik, penggunaan relay pada komponen mobil adalah untuk pengaman dari berbagai saklar yang ada pada sebuah mobil, diantaranya seperti saklar lampu, klakson dan lain sebagainya supaya bisa lebih tahan lama serta terhindar dari kejadian seperti terbakar akibat arus listrik berlebih.
Relay pada mobil juga sangat berguna dalam membantu kestabilan daya pada kelistrikan bodi. Komponen ini juga membantu baterai atau alternator menjadi tidak terbebani secara langsung oleh komponen-komponen listrik dengan daya yang besar. Dengan peran penting tersebut, sangat diperlukan pengetahui untuk mengetahui kondisi relay, apakah masih dalam kondisi baik atau sudah perlu diganti.
Pentingnya mengetahui kondisi relay karena komponen ini memiliki fungsi yang hampir sama seperti saklar-saklar yang ada pada sistem kelistrikan mobil pada umumnya yaitu untuk memutus dan menghubungkan arus listrik, jadi tidak menutup kemungkinan relay bisa mengalami kurasakan akibat terbakar maupun kerusakan lainnya. Dari beberapa kasus yang ditemui, relay yang bekerja berdasarkan kemagnetan sering terjadi permasalahan seperti putus atau terbakar adalah pada bagian kontak pointnya, sehingga tidak lagi dapat mengalirkan tegangan ke beban.
Lalu bagaimana cara tes atau cara mengetahui kondisi relay pada mobil? Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada kesempatan kali ini Spbukita akan meberikan informasi seputar hal tersebut, tepatnya yakni cara tes relay pada mobil. Jadi bagi yang ingin mengetahui atau sedang mencari informasi mengenai cara tes relay pada mobil, simak ulasan lengkap dari Spbukita tentang cara tes relay berikut ini.
Cara Tes Relay Pada Mobil
Sebelum mengetahui cara tes atau cara mengetahui mengenai kondisi dari relay apakah dalam kondisi baik atau sudah perlu diganti, disarankan untuk terlebih dahulu mengetahui tentang jenis -jenis relay yang digunakan pada mobil. Umumnya penggunaan relay yang sering digunakan pada mobil terbagi menjadi tiga macam, adapun ketiga macam relay tersebut yaitu :
1. Relay Normali Closed (NC)
Ini merupakan jenis relay yang cara kerjanya adalah ketika pada kondisi normal atau tidak dialiri arus listrik, saklarnya dalam kondisi tertutup/terhubung, namun ketika dialiri arus listrik saklarnya akan terbuka karena adanya gaya magnet yang menarik saklar sehingga saklar terbuka.
2. Relay Normali Open (NO)
Ini merupakan jenis relay yang cara kerjanya kebalikan dari relay closed, dimana ketika pada kondisi normal saklar akan terbuka, namun ketika dialiri listrik saklar akan menutup ksrens tertsrik skibst sdsnys gsys kemagnetan, sehingga saklar terhubung.
3. Relay Double Throw
Sedangkan relay double throw adalah jenis relay yang cara kerjanya merupakan gabungan antara jenis relay NO dan NC, dimana pada rangkaian relay ini terdapat satu saklar yang bisa terhubung pada dua kontak point dan saklar yang terhubung tersebut tergantung dari kemagnetan yang terjadi.
Nah setelah mengetahui tentang jenis-jenis relay yang sering digunakan pada mobil, selanjutnya kita masuk pada inti pembahasan yakni mengenai cara tes relay pada mobil. Adapun cara tes relay atau cara mengetahui kondisi relay masih dalam kondisi baik atau tidak adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan tes, perlu dipersiapkan peralatan yang akan digunakan terlebih dahulu, diantaranya adalah sebagai berikut :
- AVO Meter (Skala Ohm/hambatan)
- Kabel secukupnya
- Baterai 12 volt
1. Cara Tes Relay Jenis Double Throw
Berikut langkah-langkah atau cara tes relay jenis doublr throw pada mobil :
- Pertama periksa kumparan lilitan relay memakai skala ohmmeter, hubungkan pada terminal 85 dan 86. Cek apakah tahanan pada kumparan ada, jika skala menunjukan nilai 0,03 berati kumparan masih dalam kondisi baik
- Kemudian jika ternyata kumparan masih bagus kondisinya, berikutnya hubungkan kontak point 85 ke negatif baterai dan 86 ke positif baterai
- Pada saat relay tidak dihubungkan dengan baterai, terminal 30 dan 87 A harus terhubung
- Dan pada saat relay dihubungkan ke baterai maka kontak point 30 dan 87 A akan terputus, dan membuat kontak point 30 jadi terhubung dengan kontak point 87 B
2. Cara Tes Relay Jenis Normali Open
Berikut cara tes relay jenis normali open :
- Pertama periksa kumparan lilitan relay memakai Ohmmeter, lalu hubungkan ke terminal 95 dan 86 dan lihat tahananya. Jika nilainya 0,03 berarti kondisi kumparan masih baik
- Kemudian hubungkan kontak point 85 ke negatif baterai dan 86 pada positif baterai
- Slanjutnya setelah kedua kontak point tersebut terhubung pada baterai, ukur tahanan kontak point 30 dan 87 diman kedua kontak point tersebut harus terhubung, jika nilai tahananya 0,05 ohm relay pada kondisi bagus.
3. Cara Tes Relay Jenis Normali Closed
Berikut cara tes relay jenis normali closed :
- Pertama periksa lilitan kumparan memakai ohmmeter, dan hubungkan pada terminal 85 dan 86 lali cek tahanannya. Kumparan pada kondisi baik jika nilainya sebesar 0,03 ohm
- Setelah itu hubungkan kontak point 85 ke negatif baterai dan 86 pada positif baterai
- Selanjutnya periksa tahanan kontak poin 30 dan 87 dimana kedua kontak poin tersebut harus terputus dan sebagai tandanya adalah jika diukur tahanannya nilainya tidak ada.
Cara Lain Tes Relay Pada Mobil
Selain cara diatas, ada juga cara lain untuk tes relay pada mobil, namun sebelum melakukan tes pada relay ada baiknya untuk mengetahui cara kerja relay terlebih dahulu. Untuk mengetahui cara kerja relay bisa dilihat pada artikel dari Spbukita dengan judul SKEMA RELAY KLAKSON.
Berikut cara lain tes relay pada mobil :
1. Dengan Mendangarkan Kontak Platina Relay
Cara tes yang pertama ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
- Pertama ambil relay lalu tambahkan kabel extended pada terminal 85 dan 86
- Kemudian hubungkan kabel dari terminal 85 ke terminal positf baterai dan kabel terminal 86 ke negatif baterai
- Pastikan menghubungka kabel terminal 85 ke positif baterai (secara permanen) terlebih dahulu baru kemudian hubungkan kabel 86 ke negatif baterai sambil mendengarkan adanya suara kontak platina pada relay (jangan dipasang permanen agar mudah mengulangi tes atau pengujian)
- Jika pada platina terdengar bunyi “tek” setiap kali kabel 86 dihubungkan ke negatif baterai, memandakan relay dalam kondisi baik, sebaliknya jika tidak terdengar bunyi berarti relay rusak
- Pastikan bunyi platina terdengar dengan baik, bila perlu lakukan tes beberapa kali.
2, Memakai Beban
Cara tes relay menggunakan beban ini bisa memakai beban apa saja, sebagai contoh bisa dengan memakai beban lampu. cara nya yakni dengan menambahkan kabel tambahan massa dan arus pada lampu, jika relay masih pada kondisi baik maka lampu akan menyala, sebaliknya jika lampu mati berarti relay telah rusak.
Akhir Kata
Demikian pembahasan mengenai cara tes relay pada mobil yang bisa Spbukita bagikan, semoga bisa bermanfaat dan juga membantu serta bisa menambah wawasan bagi para pembaca artikel ini.