5 Cara Mengetahui Jenis Ukuran dan Kode Bearing Terlengkap

Cara Mengetahui Jenis Ukuran dan Kode Bearing – Bearing (bantalan) atau di Indonesia sering juga disebut dengan istilah laher adalah sebuah komponen mekanika/mesin yang memiliki fungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen supaya selalu bergerak pada arah yang diinginkan.

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bearing mempunyai peran sangat penting dalam permesinan karena untuk menumpu sebuah poros/shaft supaya dapat tetap berputar tanpa mengalami gesekan. Untuk dapat bekerja dan menjalankan fungsinya dengan baik, bearing terbuat dari material yang kuat dan biasanya berbentuk bulat.

Untuk jenisnya sendiri, terdapat banyak jenis serta tipe bearing yang dipasang atau dipergunakan untuk berbagai keperluan, seperti motor, mobil, dinamo motor, baling-baling, mesin perkakas dan lain sebagainya. Terkait dengan jenis-jenis bearing bisa dilihat pada artikel sebelumnya dari Spbukita dengan judul JENIS JENIS BEARING.

Sesuai judul artikel dan sekaligus menjawab pertanyaan diatas, dikesempatan kali ini Spbukita akan memberikan informasi untuk Anda seputar hal tersebut, yakni cara mengetahui jenis ukuran dan kode bearing.

Cara Mengetahui Jenis Ukuran dan Kode Bearing

Dalam pekerjaan penggantian sebuah bearing terkadang sedikit merasa kebingungan untuk menentukan jenis bearing apa yang akan digunakan. Maka dari itu untuk mengatasinya dan mempermudah dalam pemilihan bearing, setiap bearing dibuatkan standar ukuran bearing melalui kode tertentu.

Jenis ukuran dan kode bearing untuk setiap bearing berbeda, dimana ukuran dan kode merupakan kombinasi angka dan huruf, misalnya yaitu yang terdapat pada bearing SKF dengan kode 6201 RS/C3 MT47.

Kode kode bearing tersebut tidaklah sembarang tulis, karena telah ditentukan melalui standar ISO dan tiap-tiap angka dan hurufnya memiliki arti. Berikut ini adalah contoh kode bearing dan penjelasan cara mengetahui jenis ukuran dan kode bearing tersebut :

Kode Bearing : 6203 ZZC3

  1. Angka Pertama (6) merupakan kode yang menyatakan tantang jenis bearing
  2. Angka Kedua (2) merupakan kode yang menyatakan seri bearing atau dimensi bearing (diameter, tebal, tinggi)
  3. 2digit angka berikutnya, yaitu ketiga dan keempat (03) merupakan kode yang menyatakan diameter bearing
  4. Huruf ZZ merupakan kode yang menyatakan jenis penutup bearing
  5. Kode C3 merupakan kode yang menjelaskan kerenggangan antar pelor dan dinding bagian dalam.

1. Cara Mengetahui Jenis Bearing

Cara Mengetahui Jenis Bearing

Cara mengetahui jenis bearing yaitu melalui angka pertama dari kode bearing. Angka pertama pada kode bearing adalah kode yang menjelaskan tentang jenis bearing. Bearing yang kode pertamanya angka menggunakan satuan ukuran metric, sedangkan jika kode pertamanya memakai huruf berarti satuan ukuran yang dipakai adalah inchi. Berikut arti kode angka/huruf pertama pada kode bearing :

Jenis Bearing Dengan Satuan Ukuran Metric

KODEJENIS BEARING
1Self Aligning Ball Bearing
2Sphenical Roller Bearing
3Double Row Angular Contact Ball Bearing
4Double Row Ball Bearing
5Thrust Ball Bearing
6Single Row Deep Groove Ball Bearing
7Single Row Angular Contact Bearing
8Felt Seal
32Tapered Roller Bearing

Jenis Bearing Dengan Satuan Ukuran Inchi (Non Metric)

KODEJENIS BEARING
NCylindrical Roller Bearing
NNDouble Row Roller Bearing
NANeedle Roller Bearing
NUCylindrical Roller Bearing, (separable inner ring, no thrust load capacity)
RInch/Non Metric bearing
BKNeedle Roller Bearing (closed end)
HKNeedle Roller Bearing (opened end)
CCARB tiroidal roller bearing
KNeedle roller dan cage thrust assembly
QJFour point contact ball bearing

2. Cara Mengetahui Kode Seri Bearing

Cara Mengetahui Kode Seri Bearing

Angka kedua dari kode bearing menyatakan seri dari bearing serta hubungan antara ukuran bore, diameter luar dan ketebalan bearing, berikut ini arti kode angkanya :

KODEKETERANGAN
8Extra Thin Section
9Very Thin Section
0Extra Light
1Extra Light Thrust
2Light
3Medium
4Heavy

3. Cara Mengetahui Ukuran Diameter Lubang Bearing (Bore Diameter)

Cara Mengetahui Ukuran Diameter Lubang Bearing Bore Diameter

Cara mengetahui ukuran diameter lubang atau bore diameter sebuah bearing berbeda-beda, hal itu karena menyesuaikan dengan tipe dan jenis bearing itu sendiri, berikut penjelasannya :

1. Bearing Dengan Ukuran Diameter Lubang < 10 mm

Bearing ukuran kecil, yakni kurang dari 10 mm, ukuran diameter lubang ditunjukan melalui satu angka terakhir pada nomor kode bearing tersebut.

Contoh :

  • Bearing 622, ukuran diameter lubang bearing ditunjukan dengan angka 2 yang berarti 2 mm
  • Bearing 634, ukuran diameter lubang bearing ditunjukan dengan angka 4, beratri 4 mm

2. Bearing Ukuran Diameter Lubang Lebih Dari 10 mm dan Kurang Dari 20 mm

Bearing dengan ukuran lebih dari 10 mm dan kurang dari 20 mm, mengetahui ukuran diameter lubangnya yaitu melalui dua digit angla terakhir kode bearing, seperti 00 berarti bore diameternya 10 mm, 01 bore diameternya 12 mm dan seterusnya.

Contoh :

  • Bearing 6200 : Bore diameternya ditunjukan oleh angka 00 yang berarti 10 mm
  • Bearing 63801 : Bore diameternya ditunjukan oleh angka 01 dan berarti 12 mm
  • Baering NU 302 : Bore diameternya ditunjukan oleh angka 02 dan berarti 15 mm
  • Bearing 7303 : Bore diameternya ditunjukan oleh angka 03 dan berarti 17 mm

3. Bearing Ukuran Diatas 20 mm dan Kurang Dari 480 mm

Mengetahui ukuran diameter lubang dari bearing berukuran diatas 20 mm dan kurang dari 480 mm yaitu dengan perhitungan dua angka terakhir nomor bearing dekalikan 5.

Contoh :

  • Bearing 6304, diameter lubangnya yaitu 04 x 5 = 20 mm
  • Bearing 62808, diameter lubangnya yaitu 08 x 5 = 40 mm
  • Bearing 33028, diameter lubangnya yaitu 28 x 5 = 140 mm
  • Bearing 23196, diameter lubangnya yaitu 96 x 5 = 480 mm

4. Bearing Ukuran Diatas 500 mm

Mengetahui ukuran diameter lubang untuk bearing berukuran diatas 500 mm cukup mudah karena sudah tertulis langsung pada kode bearing.

Contoh :

  • Bearing 620/500 : Ukuran bore diameternya berarti 500 mm
  • Bearing NU18/710 : Ukuran bore diameternya berarti 710 mm
  • Bearing 241/850 : Ukuran bore diameternya berarti 850 mm

5. Bearing Dengan Ukuran Diameter Lubang Khusus

Contoh :

  • Bearing 62/2,5 : Ukuran bore diameternya yakni 2,5 mm
  • Bearing 628/5 : Ukuran bore diameternya yakni 5 mm
  • Bearing 321/28 : Ukuran bore diameternya yakni 28 mm

4. Arti Kode Bearing

Arti Kode Bearing

Selain untuk mengetahui jenis bearing dan ukuran diameter lubang, kode yang tertera pada bearing juga untuk mengetahui atau memiliki fungsi dan arti, berikut ini penjelasanya :

Kode Untuk Mengetahui Kontruksi Bearing (Internal)

KODEKETERANGAN
A, B, CIndikasi tampilan secara desain (tidak dinyatakan secara umum)
EDesain yang sudah disempurnakan
E1Standar baru dari jenis Spherical Roller Bearing
UA, U0, ULDesain unuversal dari jenis Angular Contact Ball Bearing Single Row
UASmall Axial Clearance
U0Clearance Free
ULSight Preload

Kode Untuk Mengetahui Tampilan Eksternal

KODEKETERANGAN
KTapered Bore 1:12
K30Tapered Bore 1:30 (Bearing lebar)
NSlot bentuk cincin di bantalan luar
RFlange di bantalan luar
SAlur lubang dan pelumas di bantalan luar
USupport Washer untuk bantalan bola alur dalam axial
XDimensi eksternal (disesuaikan dengan standar internasional)

Kode Untuk Mengetahui Jenis Atau Material Sangkar (Cages)

KODEKETERANGAN
FBaja padat
LBesi padat
MKuningan padat
M1Kuningan padat
TKain laminasi
TVPoliamida dan Fiber Glass
JLembaran baja
YLembaran Kuningan

Kode Untuk Mengetahui Jenis Atai Tipe Penutup

KODEKETERANGAN
ZZinc (Single seal)
2ZZinc (Double seal)
RSRubber (Single seal)
2RSRubber (Double seal)
VSingle Non Contact Seal
VVDouble Non Contact Seal
DDUDouble Contact Seal
NRSnap Ring dan Groove
MBrass Cage

Kode Untuk Mengetahui Kerenggangan Bagian Dalam (Internal Clearance)

KODEKETERANGAN
CNKerenggangan Normal
C1Lebih kecil dari C2
C2Lebih kecil dari CN
C3Lebih besar dari CN
C4Lebih besar dari C3
C5Lebih besar dari C4

Kode Untuk Mengetahui Ketahanan Panas

KODEKETERANGAN
S0Ukuran stabil diatas 150 derajat celcius
S1Ukuran stabil diatas 200 derajat celcius
S2Ukuran stabil diatas 250 derajat celcius
S3Ukuran stabil diatas 300 derajat celcius
S4Ukuran stabil diatas 350 derajat celcius

Akhir Kata

Demikian pembahasan mengenai cara mengetahui jenis ukuran dan kode bearing yang bisa Spbukita bagikan, semoga bisa bermanfaat dan juga membantu serta bisa menambah wawasan bagi para pembaca artikel ini.

Tinggalkan komentar