Steering System – Pada sebuah kendaraan terdapat berbagai macam sistem didalamnya, dan salah satunya yakni steering system. Steering system bisa dibilang merupakan sistem terpenting pada sebuah kendaraan karena berperan sebagai pengatur arah kendaraan dengan cara membelokan roda depan kendaraan.
Dengan adanya steering system roda akan mudah dan ringan untuk diarahkan baik itu ke kiri maupun ke kanan, sehingga kenyamanan serta keamanan dalam berkendara bisa didapatkan oleh pengemudi. Jadi dengan fungsi dan peran pentingnya tersebut, sangat wajib untuk selalu dilakukan pengecekan serta perawatan rutin pada komponen ini.
Dalam penggunanya, mekanisme kerjanya lumayan simpel yaitu dengan menghubungkan tuas kemudi ke bagian as roda, sedangkan untuk sistem kerjanya steering system tersusun atas beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain sehingga nantinya roda bisa digerakan.
Untuk lebih jelas mengenai steering system, pada kesempatan kali ini Spbukita akan memberikan informasi mengenai seputar steering system. Jadi bagi yang ingin mengetahui tentang steering system ini, seperti fungsi, komponen, cara kerja dan lain sebagainya, bisa simak ulasan dari Spbukita berikut ini.
Fungsi Steering System
Fungsi utama dari steering system adalah untuk untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokan roda depan, selain itu steering system juga berguna untuk mengontrol getaran mobil supaya tidak sampai ke tangan atau dirasakan pengemudi. Dengan begitu pengemudi akan lebih nyaman dan juga tentunya aman dalam berkendara. Untuk lebih detailnya mengenai fungsi steering system, simak penjelasannya dibawah ini.
1. Meluruskan Arah Kendaraan Setelah Berbelok
Steering system berfungsi untuk meluruskan kembali arah roda setelah kendaraan berbelok, dimana fungsi ini berhubungan dengan kestabilan pengaturan yang menjadi tugas utama dari setir.
2. Mengatur Arah Jalannya Kendaraan
Bisa dibilang ini merupakan fungsi utama dari sistem kemudi, dengan fungsi ini pengemudi dapat mengatur jalannya kendaraan dengan cara memutar roda kemudi/steering wheel untuk membelokan ban kekanan maupun kekiri.
3. Mencegah Getaran ke Tangan Pengemudi
Steering system dapat meredam getaran sampai ke tangan pengemudi karena sistem kemudi dirancang sedemikian rupa dan bekerja bersama dengan sistem suspensi, seperti pemasangan ball joint, collapsible joint, blushing, cushion dan lainnya yang mengakibatkan getaran tidak sampai ke tangan pengemudi.
4. Mengurangi Resiko Ban Aus
Maksud dari fungsi sistem kemudi mengurangi resiko ban aus yaitu karena seperti kita ketahui skema dari setir mobil dirancang bersama dengan sistem suspensi supaya tercipta sudut-sudut kemudi yang diperlukan dan sudut inilah yang seterusnya mengatur posisi roda depan agar mudah diatur, stabil serta ringan sehingga keausan ban bisa diminimalisir karena ban tidak terlalu keras bergesekan dengan permukaan jalan.
5. Memberikan Kestabilan Ketika Kendaraan Berjalan
Selain mengatur pergerakan roda, steering system juga digunakan untuk menstabilkan pergerakan kedua roda, artinya sistem kemudi harus bisa membuat kedua ban depan bergerak bersama dan mengarah ke arah yang sama.
Cara Kerja Steering System
Steering system cara kerjanya yakni sebagai berikut :
Dalam menentukan arah kendaraan, pengemudi menggerakkan roda melalui roda kemudi (steering wheel), roda kemudi yang diputar oleh pengemudi akan memutar steering collumn, lalu momen putar tersebut akan diubah menjadi gerak kekanan maupun kekiri dan direduksi dimana akan membuat momen yang dihasilkan menjadi semakin besar oleh steering gear.
Besarnya momen inilah yang membuat kemudi menjadi lebih ringan digerakan. Kemudian dari steering gear akan diteruskan menuju steering linkage sebelum akhirnya sampai ke roda.
Komponen Steering System
Steering system tersusun atas beberapa komponen yang bekerja saling berhubungan guna memastikan funsi dari sistem kemudi bekerja denan baik dan maksimal. Adapun komponen-komponen penyusun sistem kemudi adalah sebagai berikut :
1. Steering Wheel (Roda Kemudi)
Komponen ini memiliki fungsi untuk menerima langsung gaya putar dari pengemudi untuk membelokan roda atau bisa dibilang fungsi steering wheel yaitu untuk menggerakan sistem kemudi dengan memutar kekiri maupun kekanan.
2. Steering Collumn
Pada steering collumn terdapat poros utama (main shaft) untuk meneruskan putaran dari steering wheel ke steering gear. Komponen ini juga digunakan sebagai mekanisme penyerap energi gaya dorong ketika terjadi kecelakaan, dimana steering collumn akan bergerak /bergeser turun sehingga tidak akan menbahayakan pengemudi pada saat terjadi kecelakaan.
Steering collumn memiliki dua buah jenis model, yakni model collapsible dan moden non collapsible. Pada model collapsible, jika terjadi kecelakaan atau terkena benturan keras main shaft/bracket akan patah, hal itu dimaksudkan untuk menjaga keselamatan pengemudi. Steering collumn tersusun dari beberapa bagian, berikut bagian-bagian dari steering collumn :
- Body
- Bending bracket
- Breakaway bracket
- Plastic pin
- Steering main shaft (lower dan upper)
- Collumn tube
3. Steering Gear
Steering gear adalah bagian dari sistem kemudi yang memiliki fungsi untuk meneruskan gaya putar dari steering collumn, dimana kemudian gaya putar tersebut diubah menjadi gerakan melintang kekiri maupun kekanan. Pada steering gear terdapat kombinasi gear ratio dan gigi reduksi, gunanya untuk memperbesar momen agar kemudi jadi lebih ringan digerakan.
Steering gear memiliki beberapa tipe, namun kebanyakan yang sering digunakan yakni recirculating ball dan rack & pinion. Berikut bagian-bagian dari steering gear :
Tipe Recirculatin Ball
- Steering shaft copling
- Worm gear
- Pitman shaft
- Ball nut
- Ball bearing
- Sector
- Gear teeth
Tipe Rack & Pinion
- Stering shaft coupling
- Rack gear
- Pinion gear
4. Sambungan Kemudi (Steering Linkage)
Sambungan kemudi adalah komponen sistem kemudi yang berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke roda. Ada beberapa jenis steering linkage, dimana untuk setiap kendaraan biasanya memiliki bentuk yang berbeda yang akan mempengaruhi kestabilan dalam berkendara. Adapun macam atau jenis steering linkage beserta bagian-bagiannya adalah sebagai berikut :
Steering Linkage Pada Suspensi Rigid
Komponen steering linkage pada suspensi rigid diantaranya yaitu :
- Steering knuckle
- Tie rod
- Tie rod end
- Pitman arm
- Drag link
Steering Linkage Pada Suspensi Independent Recirculating Ball
Komponennya terdiri dari :
- Relay rod
- Pitman arm
- Idler arm
- Tie rod
- Adjusting tub
- Steering knuckle
- Steering knuckle arm
- Tie rod end
Steering Linkage Pada Rack & Pinion
Komponennta terdiri dari :
- Tie rod end
- Steering knuckle
- Rack end
Akhir Kata
Demikian pembahasan mengenai steering system yang bisa Spbukita bagikan, semoga bisa bermanfaat dan juga membantu serta bisa menambah wawasan bagi para pembaca artikel ini.