Kendaraan roda dua atau roda empat memiliki cukup banyak sekali komponen pendukung agar kendaraan bisa berjalana atau menghasilkan tenaga. Dalam hal ini ssitem pengapian merupakan komponen sangat penting sekali, bahkan setiap kendaraan memiliki jenis sistem pengapian sendiri-sendiri sesuai dengan cara kerjanya.
Komponen tersebut memang memiliki peran sangat penting terhadap pembakaran didalam mesin, dimana nantinya sistem pengapian tersebut menyalurkan arus listrik menjadi percikan api pada bagian busi. Nah percikan api tersebutlah pemicu proses pembakaran terjadi didalam mesin mobit atau motor, lalu bagaimana cara keranya sistem pengapian.
Dalam hal ini akan ada banyak sekali proses-prosesnya sehingga menghasilkan pericakan api pada sebuah busi. Karena ada cukup banyak komponen pentinga didalam sistem pengapian, dimana dapat merubah arus bertegangan besar menjadi arus bertegangan kecil. Mungkin salah satu dari kalian pernah dengan coil, platina atau kontak point ? beberapa komponen tersebutlah yang akan bekerja pada sebuah sistem pengapian.
Meski dalam hal ini anda sangat awam, namun tidak ada salahnya jika kalian mengetahui beberapa jenis sistem pengapian pada sebuah kendaraan. Sehingga anda bisa sedikit memahami akan beberapa sistem pengapian sering digunakan pada motor dan mobil. Jika kalian penarana dengan hal ini, maka dapat simak saja informasi dari Spbukita.id dibawah ini.
Jenis Sistem Pengapian Kendaraan Beserta Cara Kerjanya
Mungkin dari kebanyakan orang sudah tahu dengan apa itu sistem pengapian didalan sebuah kendaraan mobil atau juga motor. Sistem pengapian merupakan sebuah rangkaian mekatronika, dimana berfungsi untuk menyalurkan arus listrik bertegangan tingi dengan output berteganagn rendah. Aliran listrik tersebut akan menuju ke Busi, dimanan nantinya akan menghasilkan percikan api dari sebuh busi.
Jenis Sistem Pengapian Kendaraan
Perlu anda ketahui juga, jika saat ini ada beberapa jenis sistem pengapian bisa anda ketahui. Dari beberapa jenis yang ada sering anda jumpai seperti DLI, dimana jenis tersebut paling banyak digunakan beberapa mobil. Karena sistem pengapian ini dapat dikatakan jauh lebih baik dari pada jenis lainnya, untuk lebih jelasnya dapat simak ulasan berikut ini.
Sistem pengapian CDI (Sepeda motor)
Untuk jenis sistem pengapian pada kendaraan yang pertama adalah CDI, mungkin dari sekian banyak pengguna kendaraan roda dua sudah tidak asing lagi dengan jenis pengapian satu ini. Karena sistem pengapian ini sudah digunakan untuk semua jenis motor dari motor matic, motor trail, motor sport dan lainnya.
Untuk cara kerja sistem pengapian CDI akan dimulai ketika komponen magnet sudha menghasilkan arus ketika engko mesin mulai berputar. Nantinya arus yang dihasilkan merupakan AC dan selanjutnya disalurkan ke capasitor untuk diserap arusnya. Dilain sisi pulser akan menentukan timming pengapian, ketika pulser mengirimkan triger. Didalam coil bertegangan listrik akan diperbesar dan mampu menghasilkan pai pada busi.
Sistem pengapian DLI
Lalu selanjutnya adalah Distributor less Ignition atau DLI, pada jenis pengapian ini pada umumnya sering digunkana pada sebuah mobil-mobil seperti sekarang ini. Pada umumnya akan menggunakan dual coil pack dan single coil pack, keduanya memiliki cara kerjanya masing-masing.
Pada mobil dengan mesin 4 silinder terdapat 4 input dan masing-masing memiliki cara kerja kapan coil tersebut bekerja. Hal tersebut sudah diatur oleh sistem ECM dengan adanya bantuan dari CKP dan CMP. Lalu untuk tip sibgle coil pack sudah tidak ada kabel busi, hal tersebut dikarenaka ouput coil langsung disalurkan ke busi.
Sistem pengapian konvensional
Selanjutnya adalah sistem pengapian Konvesional, pada sistem ini memiliki cara kerja secara mekanis, karena dalam hal merubah tegangan dilakukan secara mekanis. Kontak point atau platina akan terhubung dengan massa jika kaki platina terkena cam dan mengakibatkan kontak terputus. Hal tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan teganagan primer.
Agar mengetahui busi mana yang hidup, makan menggunakan sistem mekanis dengan bantuan rotor serta distributor. Komponen tersebut akan terhubung crankshaft, jadi rotor akan berputar. Lalu teganagan hasil dari induksi akan di distribusikan ke busi sesuai dengan fairing order. Hanya saja sistem pengapian ini sudah jarang digunakan pada sebuah mobil.
Sistem pengapian transistor (elektronik)
Untuk jenis sistem pengapian terakhir adalah Transistor, pada jenis ini terdapat dua macam yakni Semi-Transistor dimana masih menggunakan kontak point untuk pemutus dan penghubung. Lalu untuk jenis kedua ialah Fully-Transistor sudah menggunakan signal generator untuk menggantikan peran dari kontak point. Dengan menggunakan signal generator tidak menimbulkan gesekan dikarenakan bekerja dengan opsi magnetic.
Jenis ini merupakan pengapian menggunakan komponen elektronika dan masih didukung dengan skema mekanis. Hampir sama persis dengan konvesional, output kumparan primer coil dihubungkan ke transistor. Dimana transistor merupakan saklar elektronik, lalu dalam hal membagi tegangan masih tetap ada pada jenis ini.
Seperti itulah informasi dari Spbukita.id mengenai jenis-jenis dari sistem pengapian sudah disampaikan secar detailnya kepada anda semua. Dari beberapa jenis pengapian seperti diatas sering digunkan pada motor maupun juga mobil. Untuk menambah ilmu dunia otomotif anda juga bisa simak mekanisme katup mobil dan beberapa informasi lainnya.