Fungsi Kondensor – Seperti yang kita tahu mobil memiliki jenis SISTEM PENGAPIAN berbeda di masing-masing kendaraan. Salah satunya sistem pengapian yang tersemat adalah sistem pengapian menggunakan platina atau yang bisa di bilang sistem pengapian konvensional.
Fungsi platina adalah untuk menghubungkan arus listrik ataupun menghubungkan arus yang ada di dalam koil sesuai dengan kebutuhan. Hal ini bertujuan untuk membuat induksi memiliki tegangan yang cukup.
Salah satu bagian yang memiliki peranan dan fungsi sangat penting adalah Kondensor. Kondensor ini memiliki tampilan fisik berbentuk silinder dan terdiri dari bagian lembaran timah.
Lapisan kertas timah dalam kondensor juga di lapisi kertas paraffin. Berikut ini spbukita.id akan membahas tentang seberapa penting peran dan fungsi kondensor di sistem pengapian dalam kendaraaan.
Pengertian Kondensor
Kondensor merupakan salah satu komponen yang memiliki fungsi penting di sebuah kendaraan. Seperti yang telah di singgung di atas, kondensor memiliki komposisi lembaran kertas timah dan juga di lapisi dengan kertas paraffin dengan kondisi tergulung berbentuk silinder.
Pada setiap bagian atasnya terdapat bagian atasnya terdapa 2 kutup berbeda yakni kutup negatif adan juga positif . Meskipun beberapa kondensor terletak pada bagian luar distributor, namun secara umum komponen ini terletak di bagian distributor.
Fungsi Kondensor
Lalu seberapa pentingnya peranan kondensor di sistem pengapian konvensional? Fungsi utama kondensor adalah untuk melindungi kontak point agar tidak terkena percikan bunga api yang terdapat di platina.
Pasalnya percikan bunga api yang di haslikan platina berpotensi untuk membuat kontak point akan mudaj aus. Fungsi lain dari kondensor juga sebagai loncatan percikan bunga api yang terjadi pada breaker point dan letaknya ada pada platina.
Jenis Kondensor Pada Sistem Pengapian
Pada umumnya kondensor yang terdapat pada sistem pengapian memiliki beberapa bagian meliputi sebagai berikut.
- 2 Foli isolator
- 2 Foli alumunium
- Kabel sambungan arus positif
- Rumah sambungan massa atau negatif
Kondensor pada sistem pengapian, secara umum memiliki kapasitas tertentu yang mampu menopang sistem kerja pada sistem pengapian secara umum.
- Kemampuan isolatornya 500 v
- 0,1 μF – 0,3 μF (mikro Farrad)
Cara Kerja Kondensor Pada Sistem Pengapian
Setelah mengetahui tentang fungsi dari kondensor kali ini kita akan masuk pada pembahasan mengenai cara kerjannya kondensor itu sendiri. Coil sekunder akan memiliki tegangan ya akan naik berkat percikan bunga api, hal itu membantu platina menjadi tahan lama.
Sementara arus primer di alirkan pada kumparan primer, jika arus primer terputus dengan tiba-tiba, maka secara otomatis akan mampu menghasilkan tegangan cukup tinggi mencapai angka 500 volt pada kumparan primer, dan menghasilkan 10.00volt pada kumparan skunder yang terletak di bagian Ignition coil.
Lalu induksi dapat menyebabkan arus mengalir dengan bentuk percikan api yang terletak pada bagian breaker point. Selain itu platina akan di putus secara lambat di bandingkan dengan aliran serta tegangan listriknya.
Arus primer akan di putus dengan cepat agar tegangan yang di bangkitkan pada bagian skunder akan lebih maksimal. Kemudian hambatan arus tersebut akan melambat saat arus primer di aliri tegangan, hal ini di karenakan induksi diri terjadi pada saat arus mengalir pasa suatu kumparan.
Demikian rangkuman mengenai Fungsi kondensor di sistem pengapian konvensional. Semoga ulasan yang kami rangkum di atas bermanfaat untuk anda dalam menambah wawasan dan pengetahuan otomotif anda.