Fungsi Dial Indicator – Dalam dunia industry otomotif terdapat banyak sekali jenis alat ukur yang dipakai, salah satunya yaitu Dial Indicator atau biasa disebut juga dengan Dial Gauge. Dial Indicator merupakan jenis alat ukur digunakan untuk mengukur dan memeriksa kerataan dan kesejajaran pada permukaan benda sepert kerataan permukaan bidang datar, kerataan permukaan dinding silinder dan kebulatan sebuah poros dengan skala pengukuran yang sangat kecil.
Prinsip kerja dari dial indicator adalah mengubah gerak lurus dari spindle menjadi gerak berputar, dimana bisa dilihat atau perhatikan melalui pergerakan jarum yang terlihat pada bagian muka dial indicator. Dial Indicator memiliki bentuk yang mirip dengan jam analog yang dilengkapi dengan 2-3 jarum penunjuk (1 jarum besar dan 2 jarum kecil), dimana jarum penunjuk kecil akan akan mencatat gerakan dari jarum penunjuk besar yang mana dalam satu putaran jarum besar akan jarum penunjuk kecil lainnya ke angka 1. Untuk skala terkecil dari dial indicator yaitu 1:1000 atau 0,001 mm.
Dalam pemakaiannya dial indicator tidak dapat bekerja sendiri, dibutuhkan alat pelengkap tambahan yakni dial stand dan magnetic base. Pada prinsipnya kedua alat tambahan ini berfungsi sebagai dudukan dari dial indicator yang bisa disetel posisinya. Dial Indicator bisa ditemui atau dipakai pada bengkel-bengkel otomotif, biasanya digunakan untuk mengukur atau memeriksa keausan serta ketirusan beberapa komponen otomotif, diantaranya seperti keausan silinder, ketirusan poros transmisi, ketirusan poros engkol, keausan disk brake, End Play poros engkol dan lain sebagainya.
Sesuai dengan judul artikel diatas di artikel kali ini Spbukita akan membahas mengenai fungsi dari dial indicator. Jadi bagi yang ingin mengetahui atau sedang mencari tahu tentang fungsi dari dial indicator, bisa simak ulasan lengkapnya dari Spbukita dibawah ini.
Fungsi Dial Indicator
Berikut ini merupakan beberapa fungsi sekaligus penjelasanya dari Dial Indicator :
1. Mengukur Kerataan Permukaan Bidang Datar
Pertama fungsi dari dial indicator yaitu untuk mengukur kerataan permukaan bidang datar. Didunia mekanik atau perbengkelan, contoh pemakaian dial indicator untuk mengukur kerataan permukaan yaitu ketika mengukur permukaan rem cakram dan permukaan flywheel. Kedua permukaan komponen tersebut di lakukan pengukuran untuk menentukan langkah perbaikan selanjutnya.
2. Mengukur Kerataan dan Kebulatan Permukaan Sebuah Poros
Kemudian fungsi dial indicator kedua yakni mengukur kebulatan dan kerataan permukaan sebuah poros. Pada pekerjaan mekanik, fungsi yang kedua ini bisa dilihat pada saat melakukan pengukuran crank journal yang ada di crankshaft atau ketika pengukuran cam journal di camshaft. Pengukuran yang dilakukan adalah untuk mengetahui kondisi permukaan dan kebulatan dari journal, apakah masih rata dan bulat/tidak oval.
3. Mengukur Kebengkokan Atau Run Out Sebuah Poros
Fungsi dial indicator selanjutnya yaitu untuk mengukur kebengkokan / run out dari sebuah poros. Dial indicator untuk mengukur kebengkokan adalah pada saat pekerjaan pengukuran poros propeller. Pengukuran dilakukan biasanya pada tiga bagian poros yaitu bagian ujung poros depan, bagian tengah poros dan bagian ujung poros belakang. Kebengkokan sebuah poros akan diketahui setelah membandingkan nilai yang dihasilkan dari ketiga pengukuran tersebut.
4. Memeriksa Kesejajaran Permukaan
Untuk memeriksa kesejajaran permukaan adalah fungsi dari dial indicator berikutnya. Penggunaan dial indicator untuk memeriksa kesejajaran permukaaan bisa dilihat pada saat melakukan pengukuran liner projection pada mesin diesel. Selain itu bisa dilihat juga pada saat pengukuran piston protruson, dimana dilakukan untuk mendapatkan jarak atau ketinggian ideal antara puncak kepala piston dengan silinder head ketika dilakukan pemasangan.
5. Mengukur Jarak End Play Suatu Benda
Kemudian fungsi dari dial indicator selanjutnya adalah untuk mengukur jara end play dari suatu benda. Yang dimaksud jarak end play disini yaitu jarak gerak bebas yang dibolehkan pada suatu benda, contohnya pada crankshaft. Dengan adanya jarak end play ini untuk mencegah crankshaft macet dan tidak bisa berputar karena thurt bearing mengembang akibat panas.
Bagian – Bagian Dial Indicator
Sebuah dial indicator tersusun dari beberapa bagian penting yang menjadi satu kesatuan bernama dial indicator, bagian-bagian tersebut adalah :
1. Outer Ring
Outer ring merupakan bagian dari dial indicator yang ber fungsi untuk kalibrasi, yaitu menempatkan skala jarum jam pada angka nol (0). Untuk menentukan posisi angka nol yang tepat, outer ring bisa diputar ke kanan dan ke kiri. Jadi posisi angka nol tidaklah selalu berada di atas, namun bisa disamping atau bawah sesuai posisi mana yang diinginkan ketika mengukur benda kerja.
2. Fine Adjustment (Sekrup Pengunci)
Dengan bentuk seperti sekrup, bagian ini ber fungsi untuk mengunci outer ring ketika proses kalibrasi dial indicator, sehinggka posisi angka tidak berubah setelah dikalibrasi.
3. Jarum Panjang (Jarum Penunjuk)
Jarum ini memiliki fungsi sebagai penunjuk berapa nilai dari benda yang diukur, jarum akan langsung bergerak ketika bidang sentuh tertekan benda kerja. Nilai skala dial indicator akan menentukan nilai pergerakan dari jarum tersebut.
4. Jarum Pendek (Penghitung Putaran)
Jika jarum panjang bergerak satu putaran dari nol ke nol lagi, jarum pendek akan bergerak satu ruas.
5. Batas Toleransi
Bagian ini mempunyai fungsi untuk melihat batas pergerakan jarum panjang (ke kiri dan kanan) pada saat pengukuran benda kerja. bagian ini bisa digeser ke kanan dan kiri sesuai keinginan.
6. Stem
Merupakan bagian dari dial indicator, fungsi nya sebagai tempat spindle bergerak naik turun.
7. Spindle
Spindle memiliki fungsi untuk input data ke dial indicator, letaknya dibagian bawah dial gauge.
8. Magnetic Switch
Merupakan bagian dengan fungsi sebagai landasan (base) magnet yang diletakan diatas meja pengukuran/papan besi, supaya pada saat pengukuran tidak rubah/goyang.
Prinsip Kerja Dial Indicator
Dial Indicator atau Dial Gauge bekerja dengan mengubah gerakan naik turun spindle ke gerakan putar pada rotasi jarum penunjuk, untuk meningkatkan kerelitian gerakan naik turun spindle akan dikonversi ke putaran jarum dengan pergerakan yang lebih panjang. Sehingga jika sedikit saja spindle tertekan maka long pointer akan berputar sampai beberapa kali, untuk ketelitiannya sendiri dial indicator memiliki ketelitian mencapai 0,001 mm.
Cara Menggunakan Dial Indicator
1. Peletakan Dial Indicator
Letakan benda kerja pada meja ukur atau meja perata berbahan logam dengan disangga V blok, kemudian kendorkan bagian dial holder supaya sudut indicator dapat diubah. Setelah itu posisikan jarum spindle tepat pada bagian tengah benda kerja dengan tegak lurus, kemudian kencangkan dial holder. Untuk meningkatkan ketelitian usahakan pada saat peletakan dial indicator, posisi spindle agak tertekan, atau posisikan dial hingga short pointer diangka satu. Hal ini dimaksudkan agar jarum panjang bisa bergerak naik turun mengikuti kondisi permukaan benda kerja, sebab jika spindle hanya tertekan sedikit maka jika ada bagian dari benda kerja yang cekung jarum akan mengambang dimana bisa mengakibatkan pengukuran tidak maksimal.
2. Langkah Kalibrasi
Setelah posisi dial indicator sudah benar dan tentunya tegak lurus, langkah selanjutnya yaitu mengendorkan fine adjustment guna melakukan proses kalibrasi. Kemudian putar outer ring agar angka nol pas dengan jarum panjang, ini dilakukan supaya dapat memudahkan dalam melihat pergerakan jarum dengan mengepaskan jarum penunjuk pada posisi nol. Setelah selesai dan pas, kencangkan fine adjuster.
3. Pengukuran
Selanjutnya masuk ke proses pengukuran, putar 360 derajat benda kerja yang diukur sambil memperhatikan pergerakan jarum, jarum bisa jadi akan bergerak sebelum nol atau setelah nol lalu jumlahkan pergerakan jarum tersebut.
Jenis Dial Indicator
Jika dilihat dari skala yang digunakan, dial indicator terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Dial Indicator Skala 0,1 mm, bisa digunakan untuk pengukuran dengan batas ukur 10 mm
- Dial Indicator Skala 0,01 mm, memiliki batas ukur hingga 1 mm
- Dial Indicator Skala 0,0005 mm, memiliki batas ukur hingga 0,025 mm
Nah itu dia beberapa jenis dial gauge jika dilihat dari skala yang digunakan.
Akhir Kata
Demikian pembahasan mengenai fungsi dial indicator yang dapat Spbukita bagikan, semoga bisa bermanfaat dan juga membantu serta bisa menambah wawasan bagi para pembaca artikel ini.